Allah SWT Hapuskan Dosa, Tinggikan Derajat HambanNya, Seperti Yang Disabdakan Nabi
Allah telah menyiapkan pahala yang besar bagi orang yang mengamalkan 3 amalan sepeti terdapat dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
أَلا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ ؟ قَالُوا : بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ , قَالَ : إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ , وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ , وَانْتِظَارُ الصَّلاةِ بَعْدَ الصَّلاةِ , فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ , فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ ) رواه مسلم
“Apakah kalian mau aku tunjukkan dengan apa yang allah hapuskan dosa baginya dan Allah tinggikan derajatnya? Para sahabat menjawab : tentu wahai Rasullullah, kemudian beliau berkata : menyempurnakan wudhu disaat saat yang dibenci, memperbanyak langkah ke masjid, dan menunggu shalat sampai shalat berikutnya, maka itulah ar-ribath, maka itulah ar-ribath” (HR. Muslim, 251]
Meneyempurnakan Wudhu di saat yg dibenci.
Misalnya seorang muslim berada ditempat yg sangat dingin, tidak ada air panas.
Dia ambil wudhu untuk sholat subuh.
Dalam kondisi yg sangat dingin, ia menyadari akan mendapat pahala istimewa bila ia menyempurnakan wudhu nya sekalaipun sangat merasa kedininginan. Maka ia menyempurnakan wudhu nya.
Memperbanyak langkah ke masjid
Dan juga disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Musa radhiyallahu anhu berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلاةِ أَبْعَدُهُمْ إِلَيْهَا مَمْشًى فَأَبْعَدُهُمْ (رواه مسلم)
“Sesungguhnya pahala orang yang terbesar dalam hal shalat adalah mereka yang paling jauh jarak jalan kakinya” (HR. Muslim, 662)
Maka hadits ini dan hadits sebelumnya menunjukkan dalil atas keutamaan rumah yang jauh dari masjid, dengan memperbanyak langkah ke masjid yang buahnya adalah mendapatkannya pahala di sisi Allah, dan semakin banyaknya itu dikarenakan semakin jauhnya rumah dari masjid, apalagi ketika pulang dan perginya tetap jalan kaki dengan jalan yg berberda.
Dan dalam riwayat hadits yang berasal dari Ka’ab radhiyallahu anhu beliau berkata : dahulu ada seseorang yang saya tidak tahu apakah ada orang yang lebih jauh lagi rumahnya dari masjid dan dia tidak pernah melewatkan shalat berjama’ah, maka dikatakan kepadanya: mungkin sebaiknya anda membeli keledai yang bisa anda naiki di kegelapan dan di teriknya kerikil panas pada siang hari? Orang ini menjawab: bukan yang membuat saya senang adalah ketika rumah saya dekat dengan masjid, akan tetapi yang saya inginkan adalah dituliskannya untukku (pahala) jalan kakiku ke masjid dan ketika aku berjalan pulang menuju keluargaku.
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( قَدْ جَمَعَ اللَّهُ لَكَ ذَلِكَ كُلَّهُ ) رواه مسلم
Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Sungguh dia telah mengumpulkan semuanya” (HR. Muslim, 663)
Ar-ribath, menunggu shalat sampai shalat berikutnya
Seorang muslim misalnya sehabis sholat Magrib, ia tetap tinggal di masjid berniat menunggu tibanya sholat Isa untuk berjelamaah. Maka ia mendapat pahala yang besar.
أَلا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللَّهُ بِهِ الْخَطَايَا وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ ؟ قَالُوا : بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ , قَالَ : إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ , وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ , وَانْتِظَارُ الصَّلاةِ بَعْدَ الصَّلاةِ , فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ , فَذَلِكُمْ الرِّبَاطُ ) رواه مسلم
“Apakah kalian mau aku tunjukkan dengan apa yang allah hapuskan dosa baginya dan Allah tinggikan derajatnya? Para sahabat menjawab : tentu wahai Rasullullah, kemudian beliau berkata : menyempurnakan wudhu disaat saat yang dibenci, memperbanyak langkah ke masjid, dan menunggu shalat sampai shalat berikutnya, maka itulah ar-ribath, maka itulah ar-ribath” (HR. Muslim, 251]
Meneyempurnakan Wudhu di saat yg dibenci.
Menyempurnakan wudhu, sekalipun sangat dingin (dibenci)
Misalnya seorang muslim berada ditempat yg sangat dingin, tidak ada air panas.
Dia ambil wudhu untuk sholat subuh.
Dalam kondisi yg sangat dingin, ia menyadari akan mendapat pahala istimewa bila ia menyempurnakan wudhu nya sekalaipun sangat merasa kedininginan. Maka ia menyempurnakan wudhu nya.
Memperbanyak langkah ke masjid
Dan juga disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Musa radhiyallahu anhu berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda :
إِنَّ أَعْظَمَ النَّاسِ أَجْرًا فِي الصَّلاةِ أَبْعَدُهُمْ إِلَيْهَا مَمْشًى فَأَبْعَدُهُمْ (رواه مسلم)
“Sesungguhnya pahala orang yang terbesar dalam hal shalat adalah mereka yang paling jauh jarak jalan kakinya” (HR. Muslim, 662)
Maka hadits ini dan hadits sebelumnya menunjukkan dalil atas keutamaan rumah yang jauh dari masjid, dengan memperbanyak langkah ke masjid yang buahnya adalah mendapatkannya pahala di sisi Allah, dan semakin banyaknya itu dikarenakan semakin jauhnya rumah dari masjid, apalagi ketika pulang dan perginya tetap jalan kaki dengan jalan yg berberda.
Dan dalam riwayat hadits yang berasal dari Ka’ab radhiyallahu anhu beliau berkata : dahulu ada seseorang yang saya tidak tahu apakah ada orang yang lebih jauh lagi rumahnya dari masjid dan dia tidak pernah melewatkan shalat berjama’ah, maka dikatakan kepadanya: mungkin sebaiknya anda membeli keledai yang bisa anda naiki di kegelapan dan di teriknya kerikil panas pada siang hari? Orang ini menjawab: bukan yang membuat saya senang adalah ketika rumah saya dekat dengan masjid, akan tetapi yang saya inginkan adalah dituliskannya untukku (pahala) jalan kakiku ke masjid dan ketika aku berjalan pulang menuju keluargaku.
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( قَدْ جَمَعَ اللَّهُ لَكَ ذَلِكَ كُلَّهُ ) رواه مسلم
Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Sungguh dia telah mengumpulkan semuanya” (HR. Muslim, 663)
Ar-ribath, menunggu shalat sampai shalat berikutnya
Seorang muslim misalnya sehabis sholat Magrib, ia tetap tinggal di masjid berniat menunggu tibanya sholat Isa untuk berjelamaah. Maka ia mendapat pahala yang besar.
Keutamaan Menunggu Waktu Shalat
Di Masjid
Di Masjid
Semoga bermanfaat.