3. Tajwid
Pengantar
Al Quran itu adalah wahyu, Firman-firman Allah Sang Pencipta dan Pemilik Alam Semesta, yang diwahyukan melalui malaikat Jibril kepada Rosul-Nya nabi Muhammd SAW yang kemudian disampaikan kepada umat manusia, sebagai pedoman hidup. Mudah dipelajari dan pasti dimudahkan bagi orang yang mau belajar. Disamping itu, membaca Al Quran akan mendapat pahala yang besar dengan keutamaan-keutamaan lainnya.
Belajar membaca Al Quran itu harus dengan guru. Betapa banyak manusia mulai dari umur paling muda sampai paling tua, yang tuna netra dan dengan hambatan-hambatan fisik lainnya, bisa melantunkan Al Quran dengan tajwid yang benar berkat bimbingan guru.
Siapa saja yg bisa jadi guru ngaji?
Setiap muslim dapat mengajari muslim pemula-mengaji sabatas ilmu ngaji yang telah dimilikinya. Tidak harus menguasai semua teori tajwid baru mengajar ngaji. Prakteknya bisa kita lihat dalam keluarga, yang Ayah/Ibu mengajar anak, yang kakak mengajar adik. Begitu juga dalam grup-grup mengajin, yang yang senior mengajar yg junior. Ini dilakukan sebagai salah satu pelaksanaan (hak ke 5) dari 5 Hak Al Quran. "Haqqut Tabligh, agar menjadi keberkahan bersama, hendaknya Alquran diajarkan kepada sesama manusia".
Tulisan Tajwid Membaca Al Quran ini hanyalah sebagai catatan dalam bentuk elektronik yang bisa disimpan dalam HP, yg sewaktu-waktu bisa dibaca.
A. TANDA WAQAF DAN WASHAL, rujukan 1
Waqaf artinya berhenti
Washal artinya teruska
Ghunnah artinya mendengung. Hal ini berarti bahwa setiap ada huruf Nun atau Mim yang bertasydid maka hukum bacaannya dinamakan Ghunnah.
Contoh:
اِ نَّ ثُمَّ اِ نَّمَا فَلَمَّا
C. HUKUM NUN SUKUN/TANWIN
Perbedaan Nun sukun atau Tanwin adalah sama dalam lafadz tetapi lain dalam tulisan. Adapun hukum Nun sukun atau Tanwin dibagi menjadi 6 macam, antara lain:
1. Idghom Bighunnah
Idghom : memasukkan
2. Idghom Bilaghunnah
Idghom: memasukkan
3. Idzhar
Idzhar berarti: jelas atau terang
4. Iqlab
Iqlab berarti: membalik
5. Ikhfa’
Ikhfa’ berarti: samar-samar
Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 15 huruf, antara lain:
ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك
Contoh lain :
(مِنْ تَحْتِهَا ( نْ – ت ) مَاءً ثَجَا جًا ( _ً – ث) اَنْجَيْنَا كُمْ ( نْ – ج
(قِنْوَانٌ دَانِيَةٍ ( _ٌ – د) مَنْ ذَالَّذِ يْ ( نْ – ذ) يَوْمَئِذٍ زُرْقًا ( ٍ – ز
(اِنَّ اْلاِ نْسَا نَ ( نْ – س ) عَذَا بٌ شَدِ يْدٌ ( _ٌ – ش) قَوْ مًا صَا لِحِيْنَ ( _ً – ص
(مُسْفِرَ ةٌ ضَا حِكَةٌ ( _ٌ – ض) وَمَا يَنْطِقُ ( نْ – ط) عَنْ ظُهُوْرِهِمْ ( نْ – ظ
(عُمْيٌ فَهُمْ ( _ٌ – ف) رِزْقًا قَا لُوْا ( _ً – ق) مَنْ كَا نَ يَرْجُوْا ( نْ – ك
D. HUKUM MIM SUKUN
Hukum Mim sukun dibagi menjadi 3 macam, antara lain:
Idghom Mitsli (Idghom Mimi)
Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan Mim
Contoh:
(كُنْتُمْ مُسْلِمِيْنَ ( مْ – م
Ikhfa’ Syafawi
Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan Ba’
Contoh:
(تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ ( مْ – ب
Idzhar Syafawi
Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain Mim dan Ba’
Contoh:
(هُمْ نَا ئِمُوْنَ ( مْ – ن ) اَمْ لَمْ تُنْدِ رْ هُمْ ( مْ – ت
الخ ……..
E. HUKUM IDGHOM
Hukum Idghom dibagi menjadi 3 macam, antara lain:
Idghom Mutamatsilain
Artinya: jika ada huruf yang sama, yang pertama sukun dan yang kedua hidup.
Contoh:
(اِضْرِ بْ بِعَصَا كَ ( بْ – بِ
Idghom Mutajanisain
Dinamakan Idghom Mutajanisain jika TA sukun bertemu THA, THA sukun bertemu TA, TA sukun bertemu DAL, DAL sukun bertemu TA, LAM sukun bertemu RA, DZAL sukun bertemu ZHA.
Contoh:
تْ- ط ) قَالَتْ طَا ئِفَة ٌ ( طْ- ت ) لَئِنْ بَسَطْتَ ( تْ- د ) اَثْقَلَتْ دَ عَوَا)
دْ- ت ) قَدْ تَبَيَّنَ ( لْ- ر ) قُلْ رَبِّ ( ذْ- ظ ) اِذْ ظَلَمُوْا)
Idghom Mutaqorribain
Dinamakan Idghom Mutaqorribain jika TSA sukun bertemu DZAL, QAF sukun bertemu KAF, BA sukun bertemu MIM.
Contoh:
ثْ- ذ ) يَلْهَثْ ذ لِكَ ( قْ- ك ) اَلَمْ نَخْلُقْكُمْ ( بْ- م ) يبُنَيَّ ارْ كَبْ مَعَنَا)
F. QALQALAH
Qalqalah artinya memantul. Huruf Qalqalah ada lima, antara lain:
ق ط ب ج د biasa disingkat dengan bunyi قَطْبُ جَدٍّ
Contoh:
ق- يَقْرَ أُ ط- يَطْهَرُ ب- يَبْخَلُ ج- يَجْعَلُ د- يَدْ خُلُ
Qalqalah dibagi dua:
Qalqalah Sughra
Adalah: huruf Qalqalah yang matinya asli, sebagaimana contoh diatas.
Qalqalah Kubra
Adalah: huruf Qalqalah yang matinya disebabkan waqaf.
Contoh:
خَلَقَ dibacaخَلَق
اَحَدٌ dibaca اَحَدْ
Pembagian cara lain:
G. LAFADZ ALLAH
Hukum lafadz Allah dibagi dua, yaitu:
Dibaca tafkhim, jika lafadz Allah didahului harakat fathah atau dhummah.
Contoh:
وَاللهُ نَصْرُ اللهِ
Dibaca tarqiq, jika lafadz Allah didahului harakat kasroh.
Contoh:
بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمنِ ا لرَّ حِيْمِ
8. SYAMSIYAH DAN QAMARIYAH
Huruf Syamsiyah dan huruf Qamariyah jumlahnya sama yaitu masing-masing ada 14 huruf.
Huruf Syamsiyah: jika ada ال bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 14, antara lain:
ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن
Contoh:
وَالتِّيْنِ اَلدُّ نْيَا وَالشَّمْسِ النِّعْمَةِ
الخ……
Huruf Qamariyah: jika ada ال bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 14, antara lain:
ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ﻫ ء ي
Contoh:
اَلْجُمُعَةُ اَلْخَيْرُ اَلْفِيْلُ اَلْكَبِيْرُ
الخ……
H. IDZHAR WAJIB
Dinamakan Idzhar Wajib, jika ada Nun sukun atau Tanwin bertemu huruf YA atau WAWU dalam satu kalimat. Cara membacanya: terang atau jelas. Namun, didalam Al-Qur’an bacaan Idzhar Wajib ini hanya ada 4, yaitu:
اَلدُّ نْيَا بُنْيَانٌ صِنْوَانٌ قِنْوَانٌ
I. HUKUM RA’
Hukum Ro’ ada dua:
Ro’ yang dibaca Tafkhim
Ciri-ciri:
Ro’ fathah, Ro’ fathah tanwin.
Ro’ dhummah, Ro’ dhummah tanwin.
Ro’ sukun didahului fathah atau dhummah.
Ro’ sukun didahului kasrah ada hamzah washal.
Ro’ sukun didahului kasrah bertemu huruf isti’la’.
Contoh:
1 رَ- رًا رَبَّنَا خَيْرًا
2 رُ- رٌ رُوَيْدًا كَبِيْرٌ
3 _َ _ُ _ْ اَرْ سَلَ قُرْ ا نٌ
4 _ِ ا رْ اَ مِرْ تَا بُوْا اِ رْ جِعُوْ ا
5 _ِ رْ – خ ص ض ط ظ غ ق مِرْ صَا دٌ قِرْ طَا سٌ
Ro’ yang dibaca Tarqiq
Ciri-ciri:
1. Ro’ kasrah, Ro’ kasrah tanwin.
2. Ro’ sukun didahului kasrah.
3. Ro’ hidup didahului Ya’ dibaca waqaf.
Contoh:
1. رِ- رٍ رِجْسٌ خُسْرٍ
2. _ِ رْ فِرْ عَوْ نَ فَكَبِّرْ
3. _َِ ي ُِ ر ٌٍ خَيْرٌ بَصِيْرٍ
J. HUKUM MAD
Hukum Mad dibagi dua:
Mad Thabii
Yang dinamakan dengan mad Thabi’i, adalah: jika fathah diikuti ALIF, kasrah diikuti YA, dhummah diikuti WAWU. Panjang bacaannya: satu alif (dua harakat)
Contoh:
دَا – دِيْ – دُوْ نُوْ حِيْهَا
Mad Far’i
Mad Far’i dibagi menjadi 13, antara lain:
Mad wajib muttashil
ialah: Mad Thabii bertemu hamzah dalam satu kalimat. panjang bacaannya: 2,5 alif (5 harakat).
Contoh:
جَاءَ لِقَاءَ نَا نِدَاءً
Mad jaiz munfashil
ialah: Mad Thabii bertemu hamzah (bentuknya huruf alif) di lain kalimat. Panjang bacaannya: 2,5 alif (5 harakat).
Contoh:
اِنَّا اَعْطَيْنَا اِنَّا اَ نْزَلْنَا
Mad ‘aridh lissukun
ialah: Mad Thabii bertemu huruf hidup dibaca waqaf. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:
اَبُوْكَ = اَبُوْكْ عِقَا بِ = عِقَا بْ
Mad ‘iwadh
ialah: jika ada fathah tanwin yang dibaca waqaf, selain TA’ marbuthah. Panjang bacaannya: 1 alif (2 harakat).
Contoh:
عَلِيْمًا = عَلِيْمَا
Mad shilah
ialah: setiap dhomir HU dan HI apabila didahului huruf hidup. Mad shilah dibagi dua, yaitu: Mad shilah qashirah dan Mad shilah thawilah. Yang dinamakan Mad shilah thawilah, adalah Mad shilah qashirah bertemu huruf hamzah (bentuknya alif).
Panjang bacaan Mad shilah qashirah: 1 alif (2 harakat).
Contoh:
لَه‘- بِه
Panjang bacaan Mad shilah thawilah: 2,5 alif (5 harakat).
Contoh:
اَنَّ مَا لَه اَخْلَدَه
Mad badal
ialah: setiap Aa, Ii, Uu yang dibaca panjang. Panjang bacaannya: 1 alif (2 harakat).
Contoh:
امَنُوْا اِيْتُوْ نِيْ اُوْ تِيَ
Mad tamkin
ialah: YA kasrah bertasydid bertemu YA sukun. Panjang bacaannya: 1 alif (2 harakat).
Contoh:
اُمِّيِّيْنَ حُيِّيْتُمْ نَبِيِّنَ
Mad lin
ialah: fathah diikuti WAWU atau YA sukun bertemu huruf hidup dibaca waqaf. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:
خَوْ فٌ = خَوْفْ اِلَيْهِ = اِلَيْهْ
Mad lazim mutsaqqal kalimi
ialah: Mad Thabii bertemu tasydid. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:
وَ لاَ الضَا لِّيْنَ
Mad lazim mukhaffaf kalimi
ialah: Mad badal bertemu sukun. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:
ا لاْنَ Mad lazim musyabba’ harfi
ialah: huruf hijaiyyah yang dibaca panjangnya 3 alif (6 harakat). Jumlah hurufnya ada 8, yaitu:
ن ق ص ع س ل ك م
Contoh:
ن ق ص ا لمّ ا لمّص
Mad lazim mukhaffaf harfi
ialah: huruf hijaiyyah yang dibaca panjangnya 1 alif (2 harakat). Jumlah hurufnya ada 5, yaitu:
ح ي ط ﻫ ر
Contoh:
طه يس عسق كهيعص ا لمّر
Mad farq
ialah: Mad badal bertemu tasydid. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:
قُلْ اْلا للهُ
====
Sumber:
Rujukan 1
Rujukan 2
Rujukan 3
Sumber lain
**********
Wallahu a'lam bishawab
Al Quran itu adalah wahyu, Firman-firman Allah Sang Pencipta dan Pemilik Alam Semesta, yang diwahyukan melalui malaikat Jibril kepada Rosul-Nya nabi Muhammd SAW yang kemudian disampaikan kepada umat manusia, sebagai pedoman hidup. Mudah dipelajari dan pasti dimudahkan bagi orang yang mau belajar. Disamping itu, membaca Al Quran akan mendapat pahala yang besar dengan keutamaan-keutamaan lainnya.
Belajar membaca Al Quran itu harus dengan guru. Betapa banyak manusia mulai dari umur paling muda sampai paling tua, yang tuna netra dan dengan hambatan-hambatan fisik lainnya, bisa melantunkan Al Quran dengan tajwid yang benar berkat bimbingan guru.
Siapa saja yg bisa jadi guru ngaji?
Setiap muslim dapat mengajari muslim pemula-mengaji sabatas ilmu ngaji yang telah dimilikinya. Tidak harus menguasai semua teori tajwid baru mengajar ngaji. Prakteknya bisa kita lihat dalam keluarga, yang Ayah/Ibu mengajar anak, yang kakak mengajar adik. Begitu juga dalam grup-grup mengajin, yang yang senior mengajar yg junior. Ini dilakukan sebagai salah satu pelaksanaan (hak ke 5) dari 5 Hak Al Quran. "Haqqut Tabligh, agar menjadi keberkahan bersama, hendaknya Alquran diajarkan kepada sesama manusia".
Tulisan Tajwid Membaca Al Quran ini hanyalah sebagai catatan dalam bentuk elektronik yang bisa disimpan dalam HP, yg sewaktu-waktu bisa dibaca.
Waqaf artinya berhenti
Washal artinya teruska
Mengatur waktu membaca kalimat (ayat)
Tatacara membaca ayat-ayat suci Al Quran, kapan harus berhenti, harus terus, sebaiknya berhenti, sebaiknya terus dan bagaimana kalau membaca ayat yang panjang nafas tidak sampai. Tanda-tanda untuk itu diberikan dalam bentuk simbol pada ayat-ayat itu seperti di bwah ini.
Waqaf (berhenti) dan Washal (terus)
1. Waqaf Mutlaq (ط)
Apabila kita membaca Al Qur'an menemui tanda ط maka lebih utama berhenti pada tanda waqaf tersebut.
2. Waqaf Lazim (م)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda م maka cara membacanya adalah harus berhenti.
3. Waqaf Jaiz (ج)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda ج maka cara membacanya boleh berhenti dan boleh dilanjutkan dengan kata berikutnya.
4. Waqaf Waslu Aula (صلى)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda صلى maka cara membacanya adalah lebih utama dilanjutkan dengan kata berikutnya.
5. Waqaf Mustahab (قف)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda قف maka diutamakan berhenti pada kata yang terdapat tanda tersebut.
6. Waqaf Waqfu Aula (أولى),
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda أولى maka diutamakan berhenti pada kata yang terdapat tanda tersebut.
7. Waqaf Mujawwaz (ز)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda ز maka diutamakan terus (washal) pada kata yang terdapat tanda tersebut, tetapi boleh juga waqaf.
8. Waqaf Murakhas (ص)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda ص boleh berhenti pada kata yang terdapat tanda tersebut karena darurat yang disebabkan oleh panjangnya ayat atau kehabisan nafas, tetapi diutamakan waslah/terus.
9. Waqaf Qobih (ق)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda ق maka diutamakan terus pada kata yang terdapat tanda tersebut.
10. Waqaf Laa Washal (لا)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda لا maka jangan waqof kecuali jika di bawahnya terdapat tanda awal ayat yang membolehkan waqof secara mutlaq, maka boleh berhenti tanpa di ulang lagi.
11. Waqaf Mu'anaqah (. ۛ. . ۛ.)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda
. ۛ. . ۛ. maka harus berhenti di salah satu dari kedua kelompok titik tiga tersebut, boleh pada yang pertama atau yang kedua.
. ۛ. . ۛ. maka harus berhenti di salah satu dari kedua kelompok titik tiga tersebut, boleh pada yang pertama atau yang kedua.
12. Waqaf Saktah (سكته)
Apabila pada ayat Al Qur'an terdapat tanda سكته maka harus berhenti dan diam sejenak tanpa mengambil nafas baru pada kata yang terdapat tanda tersebut. Saktah Sakat adalah diam sejenak biar putus & pisah suaranya dengan tanpa berganti nafas.
Di dalam Al-Qur’an Saktah hanya ada 4 tempat, yaitu:
Di dalam surah Al-Muthaffifin, ayat 14.
Di dalam surah Al-Qiyamah, ayat 27.
Di dalam surah Yaasiin, ayat 52.
Di dalam surah Al-Kahfi, ayat 1.
13. Penambahan Nun kecil ini disebut Wiqoyah.
Istilah (nun kecil) ini di masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah nun wasal /silah. Nun kecil diletakkan di bawah huruf Untuk dumahtanwin dan fathahtanwin di tulis di atas antara tanwin dan hamzah wasal sementara untuk yang kasroh di bawah huruf , pengucapan nun ini.
Lengkapnya lihat tajwid membaca Al Quran.
13. Penambahan Nun kecil ini disebut Wiqoyah.
Istilah (nun kecil) ini di masyarakat Indonesia dikenal dengan istilah nun wasal /silah. Nun kecil diletakkan di bawah huruf Untuk dumahtanwin dan fathahtanwin di tulis di atas antara tanwin dan hamzah wasal sementara untuk yang kasroh di bawah huruf , pengucapan nun ini.
Lengkapnya lihat tajwid membaca Al Quran.
Contoh penggunaan nun kecil
14. Sujud Tilawah
Apabila membaca ayat Sajdah (menemukan tanda kubah), maka dilanjutkan dengan sujud tilawah dan membaca doa sujud tilawah. Ini hukumnya sunnah.
B. GHUNNAH, rujukan 3
Ghunnah artinya mendengung. Hal ini berarti bahwa setiap ada huruf Nun atau Mim yang bertasydid maka hukum bacaannya dinamakan Ghunnah.
Contoh:
اِ نَّ ثُمَّ اِ نَّمَا فَلَمَّا
C. HUKUM NUN SUKUN/TANWIN
Perbedaan Nun sukun atau Tanwin adalah sama dalam lafadz tetapi lain dalam tulisan. Adapun hukum Nun sukun atau Tanwin dibagi menjadi 6 macam, antara lain:
Idghom : memasukkan
Idghom: memasukkan
3. Idzhar
Idzhar berarti: jelas atau terang
4. Iqlab
Iqlab berarti: membalik
5. Ikhfa’
Ikhfa’ berarti: samar-samar
Artinya: apabila ada Nun sukun atau Tanwin bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 15 huruf, antara lain:
ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك
Contoh lain :
(مِنْ تَحْتِهَا ( نْ – ت ) مَاءً ثَجَا جًا ( _ً – ث) اَنْجَيْنَا كُمْ ( نْ – ج
(قِنْوَانٌ دَانِيَةٍ ( _ٌ – د) مَنْ ذَالَّذِ يْ ( نْ – ذ) يَوْمَئِذٍ زُرْقًا ( ٍ – ز
(اِنَّ اْلاِ نْسَا نَ ( نْ – س ) عَذَا بٌ شَدِ يْدٌ ( _ٌ – ش) قَوْ مًا صَا لِحِيْنَ ( _ً – ص
(مُسْفِرَ ةٌ ضَا حِكَةٌ ( _ٌ – ض) وَمَا يَنْطِقُ ( نْ – ط) عَنْ ظُهُوْرِهِمْ ( نْ – ظ
(عُمْيٌ فَهُمْ ( _ٌ – ف) رِزْقًا قَا لُوْا ( _ً – ق) مَنْ كَا نَ يَرْجُوْا ( نْ – ك
D. HUKUM MIM SUKUN
Hukum Mim sukun dibagi menjadi 3 macam, antara lain:
Idghom Mitsli (Idghom Mimi)
Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan Mim
Contoh:
(كُنْتُمْ مُسْلِمِيْنَ ( مْ – م
Ikhfa’ Syafawi
Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan Ba’
Contoh:
(تَرْمِيْهِمْ بِحِجَارَةٍ ( مْ – ب
Idzhar Syafawi
Artinya: apabila ada Mim sukun bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain Mim dan Ba’
Contoh:
(هُمْ نَا ئِمُوْنَ ( مْ – ن ) اَمْ لَمْ تُنْدِ رْ هُمْ ( مْ – ت
الخ ……..
E. HUKUM IDGHOM
Hukum Idghom dibagi menjadi 3 macam, antara lain:
Idghom Mutamatsilain
Artinya: jika ada huruf yang sama, yang pertama sukun dan yang kedua hidup.
Contoh:
(اِضْرِ بْ بِعَصَا كَ ( بْ – بِ
Idghom Mutajanisain
Dinamakan Idghom Mutajanisain jika TA sukun bertemu THA, THA sukun bertemu TA, TA sukun bertemu DAL, DAL sukun bertemu TA, LAM sukun bertemu RA, DZAL sukun bertemu ZHA.
Contoh:
تْ- ط ) قَالَتْ طَا ئِفَة ٌ ( طْ- ت ) لَئِنْ بَسَطْتَ ( تْ- د ) اَثْقَلَتْ دَ عَوَا)
دْ- ت ) قَدْ تَبَيَّنَ ( لْ- ر ) قُلْ رَبِّ ( ذْ- ظ ) اِذْ ظَلَمُوْا)
Idghom Mutaqorribain
Dinamakan Idghom Mutaqorribain jika TSA sukun bertemu DZAL, QAF sukun bertemu KAF, BA sukun bertemu MIM.
Contoh:
ثْ- ذ ) يَلْهَثْ ذ لِكَ ( قْ- ك ) اَلَمْ نَخْلُقْكُمْ ( بْ- م ) يبُنَيَّ ارْ كَبْ مَعَنَا)
F. QALQALAH
ق ط ب ج د biasa disingkat dengan bunyi قَطْبُ جَدٍّ
Contoh:
ق- يَقْرَ أُ ط- يَطْهَرُ ب- يَبْخَلُ ج- يَجْعَلُ د- يَدْ خُلُ
Qalqalah dibagi dua:
Qalqalah Sughra
Qalqalah Kubra
Contoh:
خَلَقَ dibacaخَلَق
اَحَدٌ dibaca اَحَدْ
Pembagian cara lain:
G. LAFADZ ALLAH
Hukum lafadz Allah dibagi dua, yaitu:
Dibaca tafkhim, jika lafadz Allah didahului harakat fathah atau dhummah.
Contoh:
وَاللهُ نَصْرُ اللهِ
Dibaca tarqiq, jika lafadz Allah didahului harakat kasroh.
Contoh:
بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمنِ ا لرَّ حِيْمِ
8. SYAMSIYAH DAN QAMARIYAH
Huruf Syamsiyah dan huruf Qamariyah jumlahnya sama yaitu masing-masing ada 14 huruf.
Huruf Syamsiyah: jika ada ال bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 14, antara lain:
ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن
Contoh:
وَالتِّيْنِ اَلدُّ نْيَا وَالشَّمْسِ النِّعْمَةِ
الخ……
Huruf Qamariyah: jika ada ال bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah yang berjumlah 14, antara lain:
ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ﻫ ء ي
Contoh:
اَلْجُمُعَةُ اَلْخَيْرُ اَلْفِيْلُ اَلْكَبِيْرُ
الخ……
H. IDZHAR WAJIB
Dinamakan Idzhar Wajib, jika ada Nun sukun atau Tanwin bertemu huruf YA atau WAWU dalam satu kalimat. Cara membacanya: terang atau jelas. Namun, didalam Al-Qur’an bacaan Idzhar Wajib ini hanya ada 4, yaitu:
اَلدُّ نْيَا بُنْيَانٌ صِنْوَانٌ قِنْوَانٌ
I. HUKUM RA’
Hukum Ro’ ada dua:
Ro’ yang dibaca Tafkhim
Ciri-ciri:
Ro’ fathah, Ro’ fathah tanwin.
Ro’ dhummah, Ro’ dhummah tanwin.
Ro’ sukun didahului fathah atau dhummah.
Ro’ sukun didahului kasrah ada hamzah washal.
Ro’ sukun didahului kasrah bertemu huruf isti’la’.
Contoh:
1 رَ- رًا رَبَّنَا خَيْرًا
2 رُ- رٌ رُوَيْدًا كَبِيْرٌ
3 _َ _ُ _ْ اَرْ سَلَ قُرْ ا نٌ
4 _ِ ا رْ اَ مِرْ تَا بُوْا اِ رْ جِعُوْ ا
5 _ِ رْ – خ ص ض ط ظ غ ق مِرْ صَا دٌ قِرْ طَا سٌ
Ro’ yang dibaca Tarqiq
Ciri-ciri:
1. Ro’ kasrah, Ro’ kasrah tanwin.
2. Ro’ sukun didahului kasrah.
3. Ro’ hidup didahului Ya’ dibaca waqaf.
Contoh:
1. رِ- رٍ رِجْسٌ خُسْرٍ
2. _ِ رْ فِرْ عَوْ نَ فَكَبِّرْ
3. _َِ ي ُِ ر ٌٍ خَيْرٌ بَصِيْرٍ
J. HUKUM MAD
Hukum Mad dibagi dua:
Mad Thabii
Yang dinamakan dengan mad Thabi’i, adalah: jika fathah diikuti ALIF, kasrah diikuti YA, dhummah diikuti WAWU. Panjang bacaannya: satu alif (dua harakat)
Contoh:
دَا – دِيْ – دُوْ نُوْ حِيْهَا
Mad Far’i
Mad Far’i dibagi menjadi 13, antara lain:
Mad wajib muttashil
ialah: Mad Thabii bertemu hamzah dalam satu kalimat. panjang bacaannya: 2,5 alif (5 harakat).
Contoh:
جَاءَ لِقَاءَ نَا نِدَاءً
Mad jaiz munfashil
ialah: Mad Thabii bertemu hamzah (bentuknya huruf alif) di lain kalimat. Panjang bacaannya: 2,5 alif (5 harakat).
Contoh:
اِنَّا اَعْطَيْنَا اِنَّا اَ نْزَلْنَا
Mad ‘aridh lissukun
ialah: Mad Thabii bertemu huruf hidup dibaca waqaf. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:
اَبُوْكَ = اَبُوْكْ عِقَا بِ = عِقَا بْ
Mad ‘iwadh
ialah: jika ada fathah tanwin yang dibaca waqaf, selain TA’ marbuthah. Panjang bacaannya: 1 alif (2 harakat).
Contoh:
عَلِيْمًا = عَلِيْمَا
Mad shilah
ialah: setiap dhomir HU dan HI apabila didahului huruf hidup. Mad shilah dibagi dua, yaitu: Mad shilah qashirah dan Mad shilah thawilah. Yang dinamakan Mad shilah thawilah, adalah Mad shilah qashirah bertemu huruf hamzah (bentuknya alif).
Panjang bacaan Mad shilah qashirah: 1 alif (2 harakat).
Contoh:
لَه‘- بِه
Panjang bacaan Mad shilah thawilah: 2,5 alif (5 harakat).
Contoh:
اَنَّ مَا لَه اَخْلَدَه
Mad badal
ialah: setiap Aa, Ii, Uu yang dibaca panjang. Panjang bacaannya: 1 alif (2 harakat).
Contoh:
امَنُوْا اِيْتُوْ نِيْ اُوْ تِيَ
Mad tamkin
ialah: YA kasrah bertasydid bertemu YA sukun. Panjang bacaannya: 1 alif (2 harakat).
Contoh:
اُمِّيِّيْنَ حُيِّيْتُمْ نَبِيِّنَ
Mad lin
ialah: fathah diikuti WAWU atau YA sukun bertemu huruf hidup dibaca waqaf. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:
خَوْ فٌ = خَوْفْ اِلَيْهِ = اِلَيْهْ
Mad lazim mutsaqqal kalimi
ialah: Mad Thabii bertemu tasydid. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:
وَ لاَ الضَا لِّيْنَ
Mad lazim mukhaffaf kalimi
ialah: Mad badal bertemu sukun. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:
ا لاْنَ Mad lazim musyabba’ harfi
ialah: huruf hijaiyyah yang dibaca panjangnya 3 alif (6 harakat). Jumlah hurufnya ada 8, yaitu:
ن ق ص ع س ل ك م
Contoh:
ن ق ص ا لمّ ا لمّص
Mad lazim mukhaffaf harfi
ialah: huruf hijaiyyah yang dibaca panjangnya 1 alif (2 harakat). Jumlah hurufnya ada 5, yaitu:
ح ي ط ﻫ ر
Contoh:
طه يس عسق كهيعص ا لمّر
Mad farq
ialah: Mad badal bertemu tasydid. Panjang bacaannya: 3 alif (6 harakat).
Contoh:
قُلْ اْلا للهُ
====
Sumber:
Rujukan 1
Rujukan 2
Rujukan 3
Sumber lain
**********
Wallahu a'lam bishawab