V. PERUBAHAN YANG DIBAWA OLEH AJARAN NABI MUHAMMAD SAW TERHADAP BANGSA ARAB

Perubahan Yang Dibawa Oleh Ajaran Nabi Muhammad SAW Terhadap Bangsa Arab

 Perubahan yang dibawa oleh nabi Muhammad saw terhadap bangsa Arab, meliputi segala segi dan bidang kehidupan mereka, apa yang telah dicapainya untuk kejayaan bangsanya itu merupakan suatu sukses besar yang menakjubkan dalam sejarah dunia. Dia bangkitkan bangsanya dari lembah kebodohan, untuk kemudian diserahi mengemban tugas suci, yakni membawakan risalahnya (agama islam) kepada seluruh umat manusia.

Sebab utama dari kemenagnan yang besar itu terletak pada kebenaran agama yang dibawanya, agama yang diturunkan dari tuhan robbul Alamiin, agama islam yang memuata ajaran ajaran tentang kepercayaan, kemasyarakatan, politik dan lain lain yang kesemuanya itu di terapkan oleh nabi Muhammad saw ke dalam kehidupan bangsa Arab.

Karena itu pengaruh atau efek dari agama islam Nampak pula pelbagai segi dan bidang kehidupan bangsa Arab, secara ringkas dapatlah dikemukakan garis besar perubahan yang dibawa nabi Muhammad saw terhadap bangsa Arab sebagai beriktu :

1. Segi keagamaan.

Bangsa Arab di zaman jahiliyah, menyembah patung patung dan batu batu berhala dan mereka menyebelih hewan hewan korban dihadapan patung patung itu untuk memuliakannya. Mereka pada umumnya tenggelam dalam kemusyrikan  dan dalam kehidupan yang berpecah belah serta berperang perangan. Setiap sengketa yang timbul di kalangan mereka, mereka serahkan  kepada pemimpin pemimpin mereka, kemudian datanglah agama islam membawa undang undang dari Allah swt, yakni Al qur’an, yang mengatur kehidupan merka baik yang mengenai hubungan antara individu individu maupun yang mengenai kepercayaan, seperti : percaya kepada ke Esaan Allah swt, hari berbangkit, dan yang mengenai Ibadah seperti puasa, shalat dan zakat dan lain lain. Kitab suci Al qur’an telah benar benar menghidupkan jiwa bangsa Arab dan sudah pula menyatu dengan jiwa mereka, dengan demikian bangsa Arab telah mencapai kebudayaan dan peradaban yang tinggi, adalah suatu hal yang unik dalam sejarah dunia, satu bangsa yang sederhanan setelah menaklukkan bangsa bangsa yang sudah berkebudayaan tinggi dia tidak luluh ke dalam kebudayaan bangsa taklukannya itu, bahkan dia telah member bentuk yang lebih positif kepada kebudyaan bangsa itu.

 2. Segi kemasyarakatan.

Satu pengaruh yang menonjol dari islam terhadap mentalitit bangsa Arab, ialah timbulnya kesadaran akan arti dan pentingnya disiplin dan ketaatan, sebelum islam ke insyafan yang demikian itu sangat tipis bagi mereka. Padahal untuk membina suatu masyarakat yang teratur dan tertib amat diperlukan disiplin dan kepatuhan kepada pemimpin, hal ini pada masa jahiliyah belum jelas kelihatan. Dalam mengatur masyarakat, islam mengharamkan menumpahkan darah dan dilarangnya orang menuntut bela dengan cara menjadi hakim sendiri sendiri seperti zaman jahiliyah, tapi islam menyerahkan penuntutan bela itu kepada pemerintah. Banyaklah islam meletakkan dasar dasar umum masyarakat  yang mengatur hubungan antara individu dengan individu, antara individu dengan masyarakatnya, antara suatu kelompok masyarakat dengan kelompok lainnya, hokum keluarga sampai kepada soal bernegara.

Islamlah yang pertama tama mengangkat derajat wanita, memberikan hak hak kepada wanita sesuai dengan kewanitaannya, islam menegakkan pula persamaan antara manusia dan memberantas perbudakan.

3. Segi politik

Bangsa arab sebelum islam hidup bersuku suku (kabilah kabilah) dan berdiri sendiri sendiri, satu sama lain kadang kadang saling bermusuhan, mereka tidak mengenal rasa iakatan nasional, yang ada pada mereka hanyalah iakatan kabilah. Dasar perhubungan dalam kabilah ini ialah pertalian darah. Rasa ashabiyah (kesukuan) amat kuat dan mendalam pada mereka, sehingga bila man terjadi salah seorang diantara mereka teraniaya maka seluruh anggota kabila itu akan bangkit membelanya, semboyan mereka “ tolong saudaramu baik dia menganiaya atau teraniaya “

Sesudah bangsa Arab itu memeluk agama islam mulailah dengan cepatnya rasa kekabilahan itu lenyap dari mereka, dan timbullah dengan suburnya rasa kesatuan persaudaraan dan kesatuan agama yaitu kesatuan umat manusia di bawah satu naungan panji kalimah syahadah. Dasar pertalian darah diganti dengan dasar pertalian agama. Demikianlah bangsa Arab yang tadinya hidup bercerai berai, berkelompok kelompok, berkat agama islam mereka menjadi satu kesatuan bangsa, kesatuan umat, yang mempunyai pemerintahan pusat dan mereka tunduk kepada satu hukum yaitu hukum Allah (Al qur’an ) dan Rosulnya (sunnah).